Oleh: salafyindependen | Oktober 9, 2011

Tahdzir Terhadap Yahya Al Hajuri, Abu Turob, dkk

AWAS BAHAYA GERAKAN HAJURIYAH HADDADIYAH

new1a

Alhamdulillah setelah sekian lama Al Ustadz Abul Mundzir Dzul Akmal Riau berada di sisi Hajuriyun Pendusta Muhsin Abu Hazim Magetan hadahullah dan bahkan sempat memintakan izin Dauroh Nasional Hajuriyah di kota Ngawi (seputar penyelenggaraannya terbukti diliputi penipuan dan kedustaan) ke Syaikh Robi’ hafizhahullah maka dengan taqdir Allah Ta’ala beliau pula yang membawa pulang fatwa Syaikh Robi’ dan Syaikh Muhammad bin Hadi hafizhahumullah yang tegas mentahdzir YAHYA AL-HAJURI beserta corong-corong kesesatannya dan melarang Salafiyyin pergi ke Dammaj untuk belajar kepadanya. Sebagaimana yang beliau sampaikan pada majelis ta’lim malam ahad 1 Sya’ban 1432 H/ 2 Juli 2011 M di Masjid Utsman bin Affan Ma’had Ta’zhim As Sunnah Riau.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini kami menyeru kepada segenap kaki tangan Turatsiyyun Sururiyyun untuk bertaubat kepada Allah Ta’ala. Lihatlah bahwa Ihya’ut Turats, Al Sofwa telah membeli para ulama’ dan para da’i, ya… menjadikan mereka bak barang dagangan sehingga hancurlah kehormatannya dan hancur pula manhajnya. Kebangkroetan Markaz Al Albani hendaklah menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.

Tak lupa kami menyeru pula kepada segenap Hajuriyyun Haddadiyun agar bertaubat kepada Allah.

Dan janganlah kalian tolong menolong dalam dosa dan permusuhan dengan membantu Al Hajuri dan kroni-kroninya dalam mencabik-cabik dakwah Salafiyyah di seluruh penjuru dunia! Sungguh kalian tidak akan mampu menanggung adzabNya. Wal’iyadzubillah.

Takutlah kepada Allah, tutuplah situs kalian wahai Abu Hanun dan Abu Yahya Adz Dzahabiy. Tidakkah kalian berdua merasa bahwa dengan wasilah kalian berdua maka fitnah dan keganasan Hajuriyyun semakin menjadi-jadi dalam merobek-robek barisan Ahlussunnah??. Sekarang sambutlah uluran tangan dari kedua ayah kita (Asy Syaikh Robi’ dan Asy Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkhali hafizhahumullah) setelah sebelumnya kalian campakkan uluran tangan Asy Syaikh Ubaid dan Asy Syaikh Abdullah Bukhari beserta Masyayikh Yaman lainnya hafizhahumullah.

Bukankah kalian mencari tambahan pengikut dengan memasang pujian Asy Syaikh Robi’ terhadap Al Hajuri di situs-situs fitnah kalian? Janganlah kalian terus berkubang di atas dosa permusuhan dan kedustaan setelah Asy Syaikh Robi’ menentukan sikap tegas dan jelas terhadap Al Hajuri.

Jangan lagi kalian mau diperalat oleh Muhsin, Abu Turob dan kelompok Haddadiyun Hajuriyunnya setelah jelasnya sikap Masyayikh bagi kalian. Semoga Allah memberi hidayah kepada kalian semua dan semoga kita semua istiqamah di atas manhaj yang Haqq ini.

Jazakumullahu khairan kepada segenap asatidzah yang selama ini kokoh membentengi Salafiyyin dari rongrongan dan keganasan dakwah Hajuriyah Haddadiyah walaupun dengannya beliau hafizhahumullah harus memerima resiko cercaan, hujatan, vonis liar dan brutal dari Hajuri dan kroni-kroninya.

Inilah ayahanda Salafiyyin Ahlussunnah, Asy Syaikh Robi’ bin Hadi dan Asy Syaikh Muhammad bin Hadi hafizhahumallah mengulurkan tangannya kepada kita semua…maka sambutlah wahai Ahlussunnah..

Nukilan..

Asy Syaikh Robi’ hafizhahullah: YAHYA AL HAJURI MEROBEK-ROBEK DAKWAH SALAFIYAH DI SELURUH DUNIA!

Asy Syaikh Muhammad bin Hadi hafizhahullah: DIA (YAHYA AL HAJURI) LEBIH PARAH DARI FALIH AL HARBI (HADDADIYAH)

Selengkapnya…

http://www.4shared.com/audio/rnsV2STd/Majlis_Ustadz_Dzul_Akmal-Faeda.html

Download juga Bahaya Pemikiran Haddadiyah oleh al Ustadz Muhammad Afifuddin As Sidawy hafizhahullah

http://www.4shared.com/audio/dGbemQbz/bahaya_haddadiyah.html

Fatwa Asy Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah tentang Yahya al Hajuri dapat dilihat disini http://wahyain.com/forums/showthread.php?t=2154

Syaikh Muhammad bin Hadi al Madkhali hafizhahullah bela Syaikh Ubaid al Jabiri hafizhahullah, download disini http://www.4shared.com/audio/sU0pMYtF/Syaikh_Muhammad_Madkhali_bela_.html

Simak juga Memerangi Ahlussunnah, Membela dan Memuliakan Sang Pencuri di http://www.4shared.com/document/PeXOMFyV/MEMERANGI_AHLUS_SUNNAH_MEMBELA.html

Oleh: salafyindependen | Januari 2, 2011

UNTAIAN BUKTI TENTANG KESALAHAN ALHAJURY {EDISI KE DUA}

Penulis : Al-Ustadz Alimuddin As-Stabaty

 

بسم الله الرحمن الرحيم

 

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، ولا عدوان إلا على الظالمين، كالمبتدعة والمشركين، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، إله الأولين والآخرين، وقيوم السماوات والأرضين. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، وخيرته من خلقه أجمعين. اللهم صل على محمد وعلى آل محمد وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، وسلم تسليما كثيرا.

 

أما بعد:

 

Ini adalah tulisan ke dua dari tiga tulisan yang akan saya persembahkan kepada Salafiyyin Ahlus Sunnah Wal Jama’ah di Indonesia. Dan seperti tertera pada edisi pertama, tulisan ini merupakan sekumpulan bukti kesalahan-kesalahan dan perbedaan antara Manhaj Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dengan Manhaj yang di tempuh oleh Yahya bin Ali Alhajury hadanallahu wa iyyah. Kesalahan dan perbedaan yang sangat mendasar sekali. Kita berharap semoga Allah memberikan petunjuknya kepada Syaikh Yahya Alhajury agar dia kembali kejalan Ahlus Sunnah serta berhenti menyebar fitnah dan bertaubat dari kesalahan-kesalahannya.

 

Para Pembaca Sekalian…

 

Mohon maaf atas komentar-komentar antum sekalian yang belum sempat penulis tanggapi berkenaan dengan tersebarnya tulisan pertama dari tiga tulisan ini. Hal itu bukan tidak beralasan, namun penulis telah mengambil keputusan untuk tidak menanggapi dahulu komentar-komentar itu sebelum terbitnya semua tulisan ini. Setelah itu baru penulis akan menerbitkan tulisan-tulisan lainnya yang merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dari sebagian ikhwah.
Baca Selengkapnya..

Oleh: salafyindependen | Januari 2, 2011

UNTAIAN BUKTI TENTANG KESALAHAN ALHAJURY {EDISI PERTAMA}

Penulis : Al-Ustadz Alimuddin As-Stabaty

 

بسم الله الرحمن الرحيم

 

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، ولا عدوان إلا على الظالمين، كالمبتدعة والمشركين، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، إله الأولين والآخرين، وقيوم السماوات والأرضين. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، وخيرته من خلقه

أجمعين. اللهم صل على محمد وعلى آل محمد وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، وسلم تسليما كثيرا

 

أما بعد :

Sesungguhnya Manhaj  Ahlus Sunnah Wal Jama’ah adalah Manhaj yang Haq yang telah ditempuh oleh pendahulu ummat ini, kemudian Manhaj yang Haq itu ditempuh pula oleh generasi yang datang setelah mereka. Manhaj Ahlus Sunnah Wal Jama’ah itu adalah Manhaj yang wajib diikuti dan dijalani oleh setiap pemeluknya, oleh sebab itu maka siapa saja yang tidak mengambilnya sebagai pedoman hidupnya atau bahkan berpaling dari jalan yang lurus itu maka sungguh-sungguh dia telah tersesat, menyimpang dan membuat perkara baru dalam agama ini.

 

Al Imam Al Barbahari rahimahullah berkata:

 

والأساس الذي تبنى عليه الجماعة وهم أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم ورحمهم أجمعين، وهم أهل السنة والجماعة، فمن لم يأخذ عنهم فقد ضل وابتدع

 

“Inti dasar dari pemahaman Al Jama’ah adalah para sahabat Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam dan rahimahumullah ajma’in, mereka itulah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Maka siapa saja yang tidak mengambil Manhaj mereka berarti dia telah tersesat dan melakukan kebid’ahan” {Syarhus Sunnah: 69}
Baca Selengkapnya..

Oleh: salafyindependen | November 1, 2010

Berita Gembira Tentang Rujuknya Para Mustafid

Berita Gembira Untuk Salafiyyin

Tentang

Rujuknya ‘Ali Ar-Razihi, Zayid Al-Wushabi, dan Jamil Ash-Shilwi

Alhamdulillah …

Nama-nama di atas adalah nama-nama yang tidak asing lagi, terutama bagi ikhwah yang sempat mencicipi belajar di negeri Yaman. Mereka adalah para mustafidi kibar dari Dammaj. Alhamdulillah,dengan hidayah dan taufiq dari Allah mereka rujuk dari cengkraman doktrin hajuriiyyah. Selengkapnya sebagaimana dibawakan oleh akhuna Abu Waqid Al-Qahthani :

 
Baca Selengkapnya..

Oleh: salafyindependen | Februari 23, 2010

Nasehat Syaikh Rabi’ Dalam Menyikapi Fitnah Yaman

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه, أما بعد:

Ini adalah wasiat saya kepada salafiyyin di segala tempat; di Yaman, di Indonesia dan selainnya dari negara-negara Arabiyah dan Islamiyah agar orang-orang yang berakal berusaha untuk memadamkan fitnah yang terjadi antara Dammaj dan (Syaikh) Abdurrahman dan saudara-saudaranya. (Hendaknya) mereka berusaha untuk memadamkan fitnah ini dan tidak menceburkan diri didalamnya, (baik) dari dekat maupun dari jauh.

Siapa yang menghormati dakwah salafiyah ini dan mencintainya dengan benar dan jujur, wajib atasnya untuk tidak menceburkan dirinya dalam fitnah ini. Kalau dia berbicara maka hendaknya dia berbicara dengan (perkataan) yang bermanfaat bukan dengan (perkataan) yang merugikan, dan (juga berbicara) dengan hal yang dapat menyatukan dan mengumpulkan hati bukan dengan pembicaraan yang memecah belah dan mencerai beraikan.

Maka saya berpandangan bahwa tidak boleh bagi siapapun untuk ta’ash-shub (fanatik) kepada pihak yang ini atau pihak yang itu, melainkan (hendaknya) hanya menjaga lisan dan upaya yang sungguh-sungguh dalam rangka memadamkan fitnah ini. Tidaklah fitnah ini akan dapat dipadamkan kecuali bila semua pihak (yang berselisih) menahan diri untuk berbicara. Saya memohon kepada Allah agar memadamkan fitnah ini.

Dan saya berkata : Sesungguhnya semua yang berselisih adalah salafiyyun –insya Allah-, dan kami tidak berkeyakinan pada pihak mana pun bahwa dia adalah ahlul bid’ah.

Saya memohon kepada Allah agar memberi taufiq kepada seluruhnya untuk saling tolong-menolong di atas kebaikan dan ketakwaan, memadamkan fitnah ini, bersungguh-sungguh dalam menyatukan hati, dan menyebarkan dakwah (salafiyah) ini, serta menyibukkan diri dengan ilmu yang bermanfaat dan amalan sholih.

Dan saya berkata : Sesungguhnya fitnah ini menggundul agama.

Saya berkata kepada Ikhwah : Jangan kalian meneruskan pertikaian ini dan perbaikilah hubungan di antara kalian, karena baiknya hubungan antara sesama sungguh lebih utama dari puasa, sedekah dan jihad yaitu dari ibadah-ibadah nafilah dan sunnah –sebagaimana yang disabdakan oleh (Nabi) shallallâhu ‘alaihi wa sallam-.

Dan sungguh rusaknya hubungan antara sesama itulah yang menggundul, saya tidak katakan menggundul rambut bahkan menggundul agama. Maka bersikap tamaklah kalian terhadap agama kalian dan jagalah (agama kalian) untuk tidak digunduli oleh fitnah ini.

Saya memohon kepada Allah untuk menyatukan hati-hati itu dan megumpulkan mereka di atas satu jalan di dalam mengangkat bendera sunnah dan berdakwah kepadanya serta membelanya (dakwah sunnah ini) dan (membela) para pembawanya (dari ulama) terdahulu dan yang datang setelahnya, sesungguhnya Rabb kita adalah Maha mendengarkan doa.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

http://thullabul-ilmiy.or.id/blog/?p=188

Oleh: salafyindependen | Februari 23, 2010

Rujuk Kepada Ulama Jalan Keluar dari Fitnah

Penulis: Al-Ustadz Qomar ZA,Lc

Fitnah adalah sebuah ungkapan yang sangat ditakuti oleh segenap manusia. Hampir-hampir tak seorang pun kecuali akan berusaha menghindarinya.

Begitulah Allah menjadikan tabiat manusia ingin selalu terhindar dari hal-hal yang menakutkan atau membahayakan. Lebih dari itu secara umum dalam pandangan syariat Islam, fitnah adalah sesuatu yang harus dihindari. Oleh karenanya ayat-ayat Al Qur’an dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam begitu banyak mewanti-wanti kita dari fitnah sehingga tidak sedikit dari para ulama’ menulis buku khusus atau meletakkan bab khusus dalam buku-buku mereka yang menjelaskan perkara fitnah baik dari sisi makna atau bentuk dan gambarannya atau sikap-sikap yang mesti diambil saat menghadapi fitnah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Dan peliharalah dirimu dari fitnah yang tidak khusus menimpa orang-orang yang dzalim saja diantara kamu. (Al-Anfal: 25).

Juga Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Maka hendaknya orang-orang yang menyalahi perintah Allah takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa adzab yang pedih. (An-Nur: 36).

Nabi bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
Zaman-zaman akan saling berdekatan, amalan akan berkurang, sifat pelit akan diberikan, fitnah dan haraj akan banyak. Para shahabat berkata, “Apakah itu?” Beliau menjawab, “Pembunuhan“.
Baca Selengkapnya..

Penulis: Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’I

Yang saya serukan kepada saudaraku di jalan Allah, orang-orang yang menghendaki keselamatan di era ini, dimana sangat banyak terjadi di dalamnya berbagai fitnah dan menjadi gelap gulita, untuk berkonsentrasi pada ilmu yang bermanfa’at, antusias dengan ilmu yang bermanfa’at, dan bertafaqquh dalam agama Allah, sebab sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kita akan hal ini, demikian juga Nabi kita Muhammad memerintahkan kita akan hal yang sama. (Al-Fawaakihul Janniyyah, halaman 236)

Kita sekarang berada dalam masa berbagai fitnah, perkara ini tidak diingkari selain oleh orang yang Allah telah menghapus pandangan mata hatinya terhadap zaman fitnah ini. Betapa banyak istri yang tidak lagi mentaati suaminya dan betapa banyak anak yang tidak lagi mentaati orang tuanya, hingga ting¬gallah seorang muslim yang komitmen pada agamanya dalam keadaan bingung. Tugas kita wahai kaum muslimin! Apabila kita menginginkan keselamatan, (maka) kita kembali kepada ajaran para ulama kita dahulu, yaitu para shahabat dan tabi’in.
Baca Selengkapnya..

Oleh: salafyindependen | Februari 23, 2010

Nasehatku Bagi Ahlus Sunnah (I)

Penulis: Syaikh Muqbil Bin Hadi Al-Wadi’i

Hendaklah mereka menjauhi sebab-sebab perpecahan dan perselisihan , dimana aqidah Ahlus Sunnah satu dan visi mereka satu, tidak ada pada mereka alas an untuk berpecah dan berselisih kecuali kejahilan, kelaliman, dan syetan. Dalam Shahih Muslim:
“Sesungguhnya syetan telah berputus asa untuk disembah oleh orang-orang yang ahli shalat di jazirah Arab, hanya saja dengan dia menaburkan benih perpecahan diantara mereka.”

Perselisihan itu buruk, sebagaimana yang dikatakan oleh Abdullah bin Mas’ud sewaktu Utsman mengimami orang-orang shalat di Mina sebanyak empat raka’at, maka Abdullah bin Umar beristirja (yakni mengucapkan Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’un)
lalu berkata : “Saya telah melakukan shalat bersama Rasulullah sebanyak dua rakaat, bersama Abu Bakar dua rakaat, juga bersama Umar (dua rakaat).”

Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya dari Ibnu Mas’ud yang berkata: Dahulu Rasulullah meluruskan pundak-pundak kami untuk shalat dan Beliau bersabda:
“Janganlah kalian berbeda-beda, maka hati kalian akan berselisih. Hendaklah yang berada dibelakangku diantara kalian: orang-orang yang dewasa dan berilmu lalu berikutnya lalu yang berikutnya!”
Baca Selengkapnya..

Oleh: salafyindependen | Februari 20, 2010

Pijakan Seorang Muslim di Tengah Gelombang Fitnah

Penulis : Al-Ustadz Dzulqarnain Bin Muhammad Sunusi

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an Al-Karim

وَالتَّقُوْا فِتْنَةً لاَتُصِيْبَنَّ الذِّيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاصَّةً

“Takutlah kalian kepada fitnah yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zholim diantara kalian secara khusus”. (QS. Al-Anfal : 25).

Ayat ini merupakan pokok penjelasan dalam fitnah. Karena itu Imam Al-Bukhary dalam shohihnya memulai Kitabul Fitan (kitab Penjelasan fitnah-fitnah) dengan penyebutan ayat ini.

Firman Allah Ta’ala : “Takutlah kalian kepada fitnah…” ini menunjukkan wajibnya atas seorang muslim untuk berhati-hati menghadapi fitnah dan menjauhinya dan tentunya seseorang tidak bisa menjauhi fitnah itu kecuali dengan mengetahui dua perkara :

1) Apa-apa saja yang dianggap fitnah di dalam syari’at Islam.

2) Pijakan, cara atau langkah dalam meredam atau menjauhi fitnah tersebut.

Kemudian Ibnu Katsir –rahimahullahu- dalam menafsirkan ayat ini, beliau berkata : “Ayat ini walaupun merupakan pembicaraan yang ditujukan kepada para shahabat Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, akan tetapi ayat ini berlaku umum pada setiap muslim karena Nabi shollallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam mentahdzir (memperingatkan) dari fitnah”.

Kalimat fitnah dalam konteks ayat, datang dalam bentuk nakirah sehingga mempunyai makna yang umum menyangkut segala sesuatu yang merupakan fitnah bagi manusia.

Imam Al-Alusy ketika menafsirkan kalimat fitnah dalam ayat ini, beliau berkata : “Fitnah ditafsirkan (oleh para ‘ulama salaf) dengan beberapa perkara, diantaranya Mudahanah dalam amar ma’ruf dan nahi mungkar, dan diantaranya perselisihan dan perpecahan, dan diantaranya meninggalkan pengingkaran terhadap bid’ah-bid’ah yang muncul dan lain-lainnya”. Kemudian beliau berkata : “Setiap makna tergantung dari konsekwensi keadaannya”.
Baca Selengkapnya..

Oleh: salafyindependen | Februari 18, 2010

nasehat-nasehat emas Imamul Jarhi wat Ta’dil

Nasehat Imamul Jarhi wat Ta’dil

nasehat-nasehat emas Asy-Syaikh Rabî’ seputar fitnah yang terjadi di Yaman. Al-’Allâmah Imâmul Jarh wat Ta’dîl fî hâdzal ‘Ashr Asy-Syaikh Rabî’ bin Hâdi hafizhahullâh, sekaligus beliau sebagai al-wâlid, benar-benar telah mencurahkan perhatian, waktu, dan tenaga beliau untuk memberikan nasehat dan bimbingan dalam rangka memadamkan api fitnah yang berkobar di Yaman. Baca Selengkapnya..

Older Posts »

Kategori